Terkadang cubitan di pantat
itu oke…
Tiga hari kemudian Thork dan
rekan-rekannya membawa kuda mereka ke halaman di samping rumah Olaf.
Alis Thork terangkat ketika ia
melihat Ruby duduk seperti seorang ratu di bawah naungan sebuah pohon di dekat
sungai. Selusin anak-anak yang tertawa geli mengelilingi sambil memujanya,
seperti hamba setia yang memohon “satu cerita lagi saja.” Ulf berdiri dengan
waspada tak jauh dari mereka.
Setelah turun dari kuda, Thork
menyerahkan tali kekangnya kepada Selik, yang membuatnya kesal karena
menyeringai dengan terang-terangan ke arah Ruby sebelum masuk ke kandang. Ia
sudah memperingatkan pemuda berdarah panas itu agar tidak mendekati Astrid
kalau masih ingin hidup. Cnut berada tak jauh di belakang mereka, hampir tak
bisa menahan tawanya.
Teman-temannya tahu kalau
Thork dongkol pada panggilan mendadak yang mengganggu kunjungannya yang
menyenangkan di manor kakeknya dan sudah tak henti-hentinya mengingatkan mereka
semua atas kedongkolannya itu dalam perjalanan kembali ke Jorvik. Kehidupan
selibat yang mau tak mau harus dijalaninya selama perjalanannya yang panjang di
laut telah membuatnya semakin menghargai tawaran menggoda dari sang janda
Viking, Linette, yang juga tinggal di rumah kakeknya. Tapi lebih dari itu,
Linette telah membantunya untuk melupakan wanita pembawa masalah yang
menunggunya di Jorvik. Dan ia sama sekali tidak senang harus kembali ke Jorvik
untuk menghadiri pesta dansa di istana Sygtrygg, terutama ketika ia masih belum
bosan dengan pesona Linette.
Neraka dan Valhalla!
Sebenarnya bukan ketidakhadiran Linette yang mengganggu pikirannya. Ada banyak
perempuan di Jorvik. Perempuan mana pun sama saja baginya dan memang selalu
seperti itu. Suasana di istana itulah yang dibencinya.