Angela membanting pintu dengan sebuah hentakan keras, melempar senapannya, kemudian berbaring di dekat senapan itu. Jantungnya berdebar keras. Amarah yang membeku menyerangnya, seperti yang selalu dirasakannya saat berhadapan dengan anak laki-laki semacam Billy. Memangnya mereka pikir aku ini apa, seorang pelacur? Tentu saja mereka berpikiran begitu. Jika tidak, mengapa mereka selalu mengganggunya?
Angela menghela napas dengan tidak sabar. Ia sadar ia tak bisa menyalahkan orang lain selain dirinya sendiri. Ia dulu suka memukuli anak laki-laki yang berani menggodanya. Dulu hanya itu yang bisa mereka lakukan--menggodanya. Dulu mereka hanya mencoba menakut-nakuti, sekarang semakin sulit baginya untuk memenangkan pertarungan. Anak laki-laki yang sama, yang dulu biasanya ia usir dengan hidung berdarah, sekarang sudah hampir menjadi pria dewasa.
Angela selalu merasa canggaung di sekitar anak perempuan karena ia dibesarkan tanpa ibu. Ia sering bergaul dengan anak laki-laki, sampai ia tak tahan lagi dengan gangguan mereka. Dengan cepat, anak perempuan yang sebaya juga tak mau bergaul dengannya. Sementara anak berkulit hitam menjauh darinya karena ia berkulit putih. Satu-satunya teman yang dimilikinya adalah Hanna, Hanna yang baik hati.
Sebuah ketukan membuat Angela bangkit dan dengan cepat ia mengepit senapannya. Apa Billy kembali lagi?
"Ini aku, Nak. Anak laki-laki itu sudah pergi."
Mendengar suara Hanna, Angela membuka pintu dengan bersemangat lalu melompat keluar.
"Anak itu berani-beraninya..."
"Aku tahu, Missy. Aku tahu." Hanna berusaha menenangkan diri, terkejut dengan kemarahan Angela. "Anak laki-laki itu bertemu denganku di jalan dan aku melihatnya berbelok ke arah sini, jadi aku menyelinap ke balik pohon dan bersembunyi di belakang rumah, menunggu apakah kau membutuhkan bantuanku. Oh Tuhan, Master Maitland pasti tak akan suka hal ini," Hanna bergumam pada dirinya sendiri.
"Apa?"
"Tidak apa-apa, Missy, tak ada apa-apa," Hanna berkata dengan cepat. Ia memeluk Angela dan menuntun gadis itu untuk duduk di tangga teras. "Kurasa kau telah tumbuh besar. Ya, benar, kau sudah besar."
Angela bertanya-tanya mengapa Hanna menyinggung Jacob Maitland, namun ia kira, ia salah dengar, jadi ia membiarkannya saja.
Angela pertama kali bertemu Hanna pada siang hari, lima tahun lalu, saat Hanna muncul dari balik hutan cedar antara Golden Oaks dan ladang kecil Sherrington. Ia bilang telah tersesat dan hampir pingsan karena kepanasan. Angela memaksanya agar masuk dan beristirahat, kemudian menunjukkan padanya jalan kembali ke Golden Oaks.
Angela sungguh tak mengerti bagaimana seorang pelayan dari Golden Oaks bisa tersesat. Yang perlu dilakukannya hanya mendekati sungai dan mengikuti alurnya. Pertanian Golden Oaks tak jauh dari sungai Mobile, dan terlihat jelas dari tepi sungai. Atau ia bisa menyusuri jalan di sepanjang alur sungai sampai ke deretan pepohonan ek raksasa yang akan mengarah ke rumah keluarga Maitland.''
Angela terkejut saat Hanna kembali seminggu sesudahnya dengan membawa sekantong tepung dan sekeranjang telur. Ia bilang itu adalah balasan karena Angela telah menyelamatkan nyawanya. Tak peduli betapa kerasnya Angela menolak, Hanna berkeras bahwa ia punya utang yang harus dibayarnya. William Sherrington menganggap itu semua lucu, dan tak melihat alasan mengapa mereka harus menolak pemberian itu. Makanan adalah makanan, dan keluarga Sherrington tak pernah punya terlalu banyak makanan.
"Perempuan itu merasa punya utang yang harus dibayar, jadi kenapa kita menolaknya?" William tertawa. "Kita bukannya meminta-minta padanya."
Sesudahnya Hanna datang sebulan sekali, dan ia selalu membawa sesuatu. Pertama makanan, tapi sejak perang pecah, ia membawa bros, garam, korek api, dan kain. Kebanyakan orang miskin saat ini tidak punya benda-benda semacam itu.
Semua yang Hanna bawa telah dicurinya dari rumah keluarga Maitland. Ia bersumpah mereka tidak akan merasa kehilangan barang-barang tersebut. Setiap bulan Angela menyuruhnya berjanji tidak akan mencuri lagi, tapi Hanna terus melanggar janjinya.
Angela sangat menyayangi Hanna, satu-satunya wanita yang dikenalnya dengan baik. Tak masalah jika warna kulit mereka berbeda. Mereka hanyalah dua orang wanita, seorang gadis muda dan wanita gemuk yang banyak omong yang usianya tiga kali lebih tua.
Charissa Sherrington meninggalkan rumah setahun setelah Angela lahir. Ibunya itu sudah mencoba untuk membawanya, tapi ayahnya menemukan mereka dan membawanya kembali, mungkin dengan harapan Charissa akan terpaksa kembali. Namun nyatanya tidak.
Angela kadang bertanya-tanya akan seperti apakah mereka jika ayahnya tidak menemukan mereka, serta dimanakah ibunya saat ini. Ayahnya membesarkannya sendirian, dan itulah sebabnya perilakunya tidak feminin.
Angela menceritakan pada Hanna hal-hal yang biasanya diceritakan anak perempuan kepada ibunya. Hal-hal yang takkan pernah mungkin diceritakan pada ayahnya. Salah satunya bahwa ia sering membayangkan jatuh cinta pada Bradford Maitland. Namun tentu saja, itu tahun lalu, sebelum Hanna menceritakan padanya kisah sebenarnya tentang putra tertua Jacob Maitland itu.
"Anak laki-laki tadi, apa hanya dia yang menganggumu?" Hanna sekarang bertanya padanya.
"Billy satu-satunya yang pernah datang kemari, tapi bukan dia satu-satunya yang pernah menggodaku."
Bagian putih mata Hanna semakin membulat. "Apa maksudmu, Nak?"
Angela selalu merasa malu pada Hanna jika menceritakan kesulitannya dengan anak laki-laki. Namun setelah kejadian hari ini, rasa malu menjadi tidak penting lagi.
"Aku telah lama menjaga diriku sendiri dari mereka yang selalu ingin mengangguku."
"Oh Tuhan, Missy Angela!" Jerit Hanna. "Kenapa kau tak menceritakan hal ini kepadaku lebih awal?"
"Itu hanya terjadi jika aku pergi ke kota. Sejauh ini aku bisa menjaga diriku sendiri. Namun sekarang aku tidak akan berkelahi lagi. Aku akan menggunakan ini!" Angela berkata dengan keras sambil mengangkat senapan ayahnya.
"Siapa anak laki-laki yang sering menganggumu?"
"Hanya anak laki-laki yang sudah kukenal sejak kecil."
"Nama mereka?" Hanna bersikeras.
Alis Angela bertaut karena berpikir keras. "Judd Holt dan Sammy Sumpter," katanya , kemudian menambahkan, "juga Wilcox bersaudara dan Bobo Deleron. Mereka adalah orang yang kadang-kadang harus kupukuli."
Hanna menggelengkan kepalanya. "Dan anak yang kemari hari ini? Siapa namanya, Missy?"
"Billy Anderson. Tapi kenapa kau menanyakan semua ini?" Angela bertanya, emosinya mulai naik sekarang.
"Hanya penasaran," Hanna berkata pelan. "Di mana ayahmu? Mengapa dia tidak mengusir Billy Anderson tadi?"
"Dia menginap di kota semalam dan belum kembali lagi."
"Maksudmu, dia meninggalkanmu sendirian?"
"Ya, tapi..."
"Oh, Tuhan!" Hanna berseru dan segera meluruskan kakinya. "Aku harus pulang!"
"Tunggu, Hanna! Apa kau kebetulan membawa korek api?" Angela mengejar Hanna.
"Ya, ada di keranjang dekat teras," Hanna menjawab sambil bergegas berjalan kembali ke Golden Oaks.
Angela menggelengkan kepalanya. Apa yang telah merasuki Hanna? Kelihatannya wanita itu lebih kesal daripada dirinya atas kedatangan Billy Anderson.
***
Billy Anderson memecut tunggangannya dengan keras, melampiaskan amarahnya sepanjang perjalanan kembali ke Mobile. Ia takkan pernah memafkan Angela karena telah mempermainkannya. Ia tak ingat pernah semarah ini sebelumnya, kecuali mungkin tahun lalu saat ayahnya mengurungnya di kamar untuk mencegahnya ikut perang, sementara saat itu umurnya tujuh belas tahun dan sangat ingin berada dalam pertempuran dan menjadi seorang pahlawan.
Ini lebih buruk lagi. Angela telah membuat dirinya terlihat sebagai seorang pengecut. Jika Angela membuka mulut dan menceritakan bagaimana ia diusir dengan bidikan senapan, ia akan membunuh gadis itu. Seharusnya ia menyingkirkan senapan itu dari tangan Angela dan menyerang gadis itu dengan ganas. Ia kemudian bisa menindih Angela dan mendapat apa yang menjadi tujuannya semula.
Karena terburu-buru ingin lari dari kejadian yang menurutnya sangat memalukan, Billy hampir menabrak kereta yang sedang lewat. Ia mengutuk keras-keras, kemudian menoleh untuk melihat siapa yang berada di dalam kereta tersebut. Crystal Lonsdale dan Candise Taylor hampir-hampir tidak melihat padanya saat mereka lewat. Melihat mereka membuat Billy ingat kembali akan kejadian pagi tadi dengan lebih jelas.
Sekarang Angela mungkin sedang menertawakannya, seperti Crystal. Namun itu takkan lama. Ia akan memiliki Angela. Gadis itu takkan pernah mempermalukannya lagi.
Next
Back
Synopsis
Angela selalu merasa canggaung di sekitar anak perempuan karena ia dibesarkan tanpa ibu. Ia sering bergaul dengan anak laki-laki, sampai ia tak tahan lagi dengan gangguan mereka. Dengan cepat, anak perempuan yang sebaya juga tak mau bergaul dengannya. Sementara anak berkulit hitam menjauh darinya karena ia berkulit putih. Satu-satunya teman yang dimilikinya adalah Hanna, Hanna yang baik hati.
Sebuah ketukan membuat Angela bangkit dan dengan cepat ia mengepit senapannya. Apa Billy kembali lagi?
"Ini aku, Nak. Anak laki-laki itu sudah pergi."
Mendengar suara Hanna, Angela membuka pintu dengan bersemangat lalu melompat keluar.
"Anak itu berani-beraninya..."
"Aku tahu, Missy. Aku tahu." Hanna berusaha menenangkan diri, terkejut dengan kemarahan Angela. "Anak laki-laki itu bertemu denganku di jalan dan aku melihatnya berbelok ke arah sini, jadi aku menyelinap ke balik pohon dan bersembunyi di belakang rumah, menunggu apakah kau membutuhkan bantuanku. Oh Tuhan, Master Maitland pasti tak akan suka hal ini," Hanna bergumam pada dirinya sendiri.
"Apa?"
"Tidak apa-apa, Missy, tak ada apa-apa," Hanna berkata dengan cepat. Ia memeluk Angela dan menuntun gadis itu untuk duduk di tangga teras. "Kurasa kau telah tumbuh besar. Ya, benar, kau sudah besar."
Angela bertanya-tanya mengapa Hanna menyinggung Jacob Maitland, namun ia kira, ia salah dengar, jadi ia membiarkannya saja.
Angela pertama kali bertemu Hanna pada siang hari, lima tahun lalu, saat Hanna muncul dari balik hutan cedar antara Golden Oaks dan ladang kecil Sherrington. Ia bilang telah tersesat dan hampir pingsan karena kepanasan. Angela memaksanya agar masuk dan beristirahat, kemudian menunjukkan padanya jalan kembali ke Golden Oaks.
Angela sungguh tak mengerti bagaimana seorang pelayan dari Golden Oaks bisa tersesat. Yang perlu dilakukannya hanya mendekati sungai dan mengikuti alurnya. Pertanian Golden Oaks tak jauh dari sungai Mobile, dan terlihat jelas dari tepi sungai. Atau ia bisa menyusuri jalan di sepanjang alur sungai sampai ke deretan pepohonan ek raksasa yang akan mengarah ke rumah keluarga Maitland.''
Angela terkejut saat Hanna kembali seminggu sesudahnya dengan membawa sekantong tepung dan sekeranjang telur. Ia bilang itu adalah balasan karena Angela telah menyelamatkan nyawanya. Tak peduli betapa kerasnya Angela menolak, Hanna berkeras bahwa ia punya utang yang harus dibayarnya. William Sherrington menganggap itu semua lucu, dan tak melihat alasan mengapa mereka harus menolak pemberian itu. Makanan adalah makanan, dan keluarga Sherrington tak pernah punya terlalu banyak makanan.
"Perempuan itu merasa punya utang yang harus dibayar, jadi kenapa kita menolaknya?" William tertawa. "Kita bukannya meminta-minta padanya."
Sesudahnya Hanna datang sebulan sekali, dan ia selalu membawa sesuatu. Pertama makanan, tapi sejak perang pecah, ia membawa bros, garam, korek api, dan kain. Kebanyakan orang miskin saat ini tidak punya benda-benda semacam itu.
Semua yang Hanna bawa telah dicurinya dari rumah keluarga Maitland. Ia bersumpah mereka tidak akan merasa kehilangan barang-barang tersebut. Setiap bulan Angela menyuruhnya berjanji tidak akan mencuri lagi, tapi Hanna terus melanggar janjinya.
Angela sangat menyayangi Hanna, satu-satunya wanita yang dikenalnya dengan baik. Tak masalah jika warna kulit mereka berbeda. Mereka hanyalah dua orang wanita, seorang gadis muda dan wanita gemuk yang banyak omong yang usianya tiga kali lebih tua.
Charissa Sherrington meninggalkan rumah setahun setelah Angela lahir. Ibunya itu sudah mencoba untuk membawanya, tapi ayahnya menemukan mereka dan membawanya kembali, mungkin dengan harapan Charissa akan terpaksa kembali. Namun nyatanya tidak.
Angela kadang bertanya-tanya akan seperti apakah mereka jika ayahnya tidak menemukan mereka, serta dimanakah ibunya saat ini. Ayahnya membesarkannya sendirian, dan itulah sebabnya perilakunya tidak feminin.
Angela menceritakan pada Hanna hal-hal yang biasanya diceritakan anak perempuan kepada ibunya. Hal-hal yang takkan pernah mungkin diceritakan pada ayahnya. Salah satunya bahwa ia sering membayangkan jatuh cinta pada Bradford Maitland. Namun tentu saja, itu tahun lalu, sebelum Hanna menceritakan padanya kisah sebenarnya tentang putra tertua Jacob Maitland itu.
"Anak laki-laki tadi, apa hanya dia yang menganggumu?" Hanna sekarang bertanya padanya.
"Billy satu-satunya yang pernah datang kemari, tapi bukan dia satu-satunya yang pernah menggodaku."
Bagian putih mata Hanna semakin membulat. "Apa maksudmu, Nak?"
Angela selalu merasa malu pada Hanna jika menceritakan kesulitannya dengan anak laki-laki. Namun setelah kejadian hari ini, rasa malu menjadi tidak penting lagi.
"Aku telah lama menjaga diriku sendiri dari mereka yang selalu ingin mengangguku."
"Oh Tuhan, Missy Angela!" Jerit Hanna. "Kenapa kau tak menceritakan hal ini kepadaku lebih awal?"
"Itu hanya terjadi jika aku pergi ke kota. Sejauh ini aku bisa menjaga diriku sendiri. Namun sekarang aku tidak akan berkelahi lagi. Aku akan menggunakan ini!" Angela berkata dengan keras sambil mengangkat senapan ayahnya.
"Siapa anak laki-laki yang sering menganggumu?"
"Hanya anak laki-laki yang sudah kukenal sejak kecil."
"Nama mereka?" Hanna bersikeras.
Alis Angela bertaut karena berpikir keras. "Judd Holt dan Sammy Sumpter," katanya , kemudian menambahkan, "juga Wilcox bersaudara dan Bobo Deleron. Mereka adalah orang yang kadang-kadang harus kupukuli."
Hanna menggelengkan kepalanya. "Dan anak yang kemari hari ini? Siapa namanya, Missy?"
"Billy Anderson. Tapi kenapa kau menanyakan semua ini?" Angela bertanya, emosinya mulai naik sekarang.
"Hanya penasaran," Hanna berkata pelan. "Di mana ayahmu? Mengapa dia tidak mengusir Billy Anderson tadi?"
"Dia menginap di kota semalam dan belum kembali lagi."
"Maksudmu, dia meninggalkanmu sendirian?"
"Ya, tapi..."
"Oh, Tuhan!" Hanna berseru dan segera meluruskan kakinya. "Aku harus pulang!"
"Tunggu, Hanna! Apa kau kebetulan membawa korek api?" Angela mengejar Hanna.
"Ya, ada di keranjang dekat teras," Hanna menjawab sambil bergegas berjalan kembali ke Golden Oaks.
Angela menggelengkan kepalanya. Apa yang telah merasuki Hanna? Kelihatannya wanita itu lebih kesal daripada dirinya atas kedatangan Billy Anderson.
***
Billy Anderson memecut tunggangannya dengan keras, melampiaskan amarahnya sepanjang perjalanan kembali ke Mobile. Ia takkan pernah memafkan Angela karena telah mempermainkannya. Ia tak ingat pernah semarah ini sebelumnya, kecuali mungkin tahun lalu saat ayahnya mengurungnya di kamar untuk mencegahnya ikut perang, sementara saat itu umurnya tujuh belas tahun dan sangat ingin berada dalam pertempuran dan menjadi seorang pahlawan.
Ini lebih buruk lagi. Angela telah membuat dirinya terlihat sebagai seorang pengecut. Jika Angela membuka mulut dan menceritakan bagaimana ia diusir dengan bidikan senapan, ia akan membunuh gadis itu. Seharusnya ia menyingkirkan senapan itu dari tangan Angela dan menyerang gadis itu dengan ganas. Ia kemudian bisa menindih Angela dan mendapat apa yang menjadi tujuannya semula.
Karena terburu-buru ingin lari dari kejadian yang menurutnya sangat memalukan, Billy hampir menabrak kereta yang sedang lewat. Ia mengutuk keras-keras, kemudian menoleh untuk melihat siapa yang berada di dalam kereta tersebut. Crystal Lonsdale dan Candise Taylor hampir-hampir tidak melihat padanya saat mereka lewat. Melihat mereka membuat Billy ingat kembali akan kejadian pagi tadi dengan lebih jelas.
Sekarang Angela mungkin sedang menertawakannya, seperti Crystal. Namun itu takkan lama. Ia akan memiliki Angela. Gadis itu takkan pernah mempermalukannya lagi.
Next
Back
Synopsis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar